Provinsi yang terletak di wilayah paling selatan dari
Thailand ini menyuarakan nyanyian dari gemercik air hujan. Sejak pukul 2 pagi
tadi, hingga sekarang pukul 11.00 belum ada tanda-tanda awan akan berhenti
menunjukkan eksistensinya. Aku tak lupa kalau hari ini ada sebuah acara besar
yang akan aku datangi bersama dua orang lainnya yang asli warga Thailand
Selatan. mereka adalah Kak Sujjah dan Kak Aminah. keduanya mengabdi di
Tarbiyatul Watan School, lembaga pendidikan yang terletak di kampung Melayu
Bangkok, Yala, Thailand Selatan. Dilembaga ini ada tingkat sekolah mulai dari
Taman Kanak-Kanak (anuban), Sekolah Dasar (Prathom) yang baru menginjak tahun
kedua, dan sekolah setingkat SMP, SMA (matium). Masih serupa dengan Indonesia,
bahkan orang-orang disinipun tak kalah ramah dengan Indonesia.
pagi itu aku tak mengajar. Aku menunggu Kak Nah yang akan
memboncengku menuju rumah Kak Sujjah. Kak Sujjah yang nantinya akan menjadi
pemandu bersama mobil manisnya. Masih pukul 09.30. acara sudah dimulai, tetapi
peserta belum terlalu ramai. Beberapa sambutan dibawakan mulai dari ketua
panitia hingga ketua Jurusan. Usai beberapa sambutan itu, ada pembacaan puisi
oleh seorang pemuda yang menjuluki dirinya sebagai putera Fatoni. Kulihat di
depan tadi juga ada beberapa antologi puisi karyanya. Akukurang tahu dia
memiliki jabatan apa, tetapi yang jelas ia adalah calon satrawan besar di
negerinya ini.
materi siang itu berkutat pada pembahasan tentang bahasa
melayu dengan menggunkan huruf Arab Jawi. Bapak pemateri bernama H. Muhamad
Suhaimi bin Haji Ismail. Beliau mengahadirkan huruf-huruf arab yang di eja
dalam bahasa Melayu. Ada beberapa huruf tambahan yang tidak ada dalam ejaan
bahasa Arab, namun ada di dalam Bahasa Melayu menggunakan Arab Jawi.
Ketika nama Jawi disebutkan aku jadi merasa sangat
beruntung, senang dan kegembiraan yang tak bisa dilukiskan. Sejarah nama
Nusantara yang sedari tadi sering disebut oleh pemateri membuatku tersadar.
Negeriku menyimpan sejarah yang besar, kerajaan bernama Majapahit yang saat itu
di pimpin oleh Gajah Mada telah mempersatukan seluruh kepulauan melayu ini
menjadi nama Nusantara. Nusantara yang berarti tak hanya Indonesia. Kata
beliau, dulu Pattani juga termasuk dalam wilayah Nusantara. Dulu Pattani
meliputi empat daerah yaitu Yala, Narathiwat, Songkhla dan Pattani sendiri
sebagai Ibukotanya. Tetapi setelah adanya penjajahan oleh Bangsa Siam, kini
wilayah itu berdiri sendiri-sendiri menjadi provinsi.
di Yala, tempat kini dirudung hujan setiap harinya membuatku betah untuk bermalas-malas menikmati rintik air hujan, bermain dengan anak-anak kecil, lalu tersenyum bersama mereka. Disini banyak nyiur yang sayu di basuh hujan, ia menunduk lesu karena terlalu pasrah oleh air. Ia mengingatkan ku pada halaman Tanah Air, juga pada seseorang yang tadi sempat menjadi moderator di acara seminar. Seorang pemuda berwajah manis, senyum memukau, suara lantang dan kata-kata penuh makna yang ia ucapkan. Aku tak tahu siapa namanya, ia hanya menyebutkan bahwa ia berasal dari Aceh Selatan. Perasaan sesaat yang muncul karena kagum. Subhanallah. Semoga akan luntur seiring berjalannya waktu. Datang dari-Nya, dan akan pergi pula atas izin-Nya. J
di Yala, tempat kini dirudung hujan setiap harinya membuatku betah untuk bermalas-malas menikmati rintik air hujan, bermain dengan anak-anak kecil, lalu tersenyum bersama mereka. Disini banyak nyiur yang sayu di basuh hujan, ia menunduk lesu karena terlalu pasrah oleh air. Ia mengingatkan ku pada halaman Tanah Air, juga pada seseorang yang tadi sempat menjadi moderator di acara seminar. Seorang pemuda berwajah manis, senyum memukau, suara lantang dan kata-kata penuh makna yang ia ucapkan. Aku tak tahu siapa namanya, ia hanya menyebutkan bahwa ia berasal dari Aceh Selatan. Perasaan sesaat yang muncul karena kagum. Subhanallah. Semoga akan luntur seiring berjalannya waktu. Datang dari-Nya, dan akan pergi pula atas izin-Nya. J
Yala, Kemarin sore...